Karawang merupakan kota
kelahiran saya, dan merupakan kota yang maju diprovinsi Jawa Barat ini (menurut
analisis saya J). Karawang mempunyai potensi yang mumpuni disegala bidang, seperti
perdagangan, industri, pertanian, perikanan, olahraga, maupun pariwisata.
Karawang terkenal sebagai
limbung padi di Jawa Barat. walaupun kenyataannya kini lahan pesawahan di
karawang sudah sangat berkurang, dikarenakan terus bertambahnya tempat
perindustrian dan bisnis properti (bisa dikata perumahan lah :D).
Ini ada sedikit foto yang saya
ambil disekitar tempat tinggal saya
Karawang juga mempunyai
potensi pariwisata yang lumayan baik, jika “dikelola” dengan baik. Banyak tempat
pariwisata yang terdapat di karawang dari situs bersejarah, wisata alam, wisata
kuliner, sampai wisata laut.
Foto-foto pariwisata di karawang yang sempat saya kunjungi:
pintu air bendung walahar citarum, yang dibangun pada masa kolonial belanda
kawasan gunung sangga buana. loji, pangkalan
buah durian yang banyak terdapat di kawasan wisata pangkalan loji
curug ci geuntis
gunung sangga buana
ada penangkaran buaya juga loh
wisata situs candi jiwa, batu jaya
curug bandung yang masih berada di tempat wisata pangkalan loji
danau gempol
pusan perbelanjaan di jantung kota karawang
potensi yang tak terduga di karawang
taman memorial termewah yang berada di karawang, san diego hills
wisata pantai tanjung pakis
tempat peribadatan
ini ada kutipan all about karawang yang saya ambil, jangan lupa baca semua ya gan!
Kabupaten Karawang
Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tanggal
|
10 rabi’ul
awal tahun 1043 H, atau bertepatan dengan tanggal 14 September 1633 M
|
Karawang
|
|
Pemerintahan
|
|
- Bupati
|
|
- DAU
|
Rp.
814.982.255.000,-(2011)
|
Luas
|
1.737,30
km2
|
Populasi
|
|
- Total
|
2.073.356
jiwa (2007)
|
- Kepadatan
|
1.193,44
jiwa/km2
|
- Situs
web
|
Kabupaten
Karawang, adalah
sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Karawang.
Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor di barat, Laut Jawa di utara, Kabupaten Subang di timur, Kabupaten
Purwakarta di tenggara, serta Kabupaten Cianjur di selatan.
Toponomi dan Sejarah
Kata
karawang muncul pada Naskah Bujangga Manik dari akhir abad ke-15 atau
awal abad ke-16. Bujangga Manik menuliskan sebagai berikut:
leteng karang ti Karawang,
leteng susuh ti Malayu,
pamuat aki puhawang.
Dipinangan pinang tiwi,
pinang tiwi ngubu cai,
Dalam bahasa
Sunda, karawang mempunyai arti penuh dengan lubang. Bisa jadi pada daerah
Karawang zaman dulu banyak ditemui lubang.
Cornelis de
Houtman, orang Belanda pertama yang menginjakkan kakinya di pulau Jawa, pada
tahun 1596 menuliskan adanya suatu tempat yang bernama Karawang sebagai
berikut:
Di tengah jalan antara Pamanukan dan
Jayakarta, pada sebuah tanjung terletak Karawang.
Meskipun ada
sumber sejarah primer yaitu Naskah Bujangga Manik dan catatan dari Cornelis de
Houtman yang menyebutkan kata Karawang, sebagian orang menyebutnya Kerawang
adapula yang menyebut Krawang seperti yang
ditulis dalam buku miracle sight west java yang diterbitkan
oleh Provinsi Jawa Barat. Sedangkan dalam buku Sejarah Karawang yang ditulis
oleh R.
Tjetjep Soepriadi disebutkan asal muasal kata tersebut, pertama
berasal dari kata 'Karawaan' yang mengandung arti bahwa daerah ini banyak
terdapat rawa, hal ini dibuktikan dengan banyaknya daerah yang menggunakan kata
rawa di depannya seperti, Rawa
Gabus, Rawa
Monyet, Rawa
Merta dan lain-lain. selain itu berasal dari kata Kera
dan Uang yang mengandung arti bahwa daerah ini
dulunya merupakan habitat binatang sejenis monyet yang kemudian berubah menjadi
kota yang menghasilkan uang, serta istilah lain yang berasal dari Belanda
seperti Caravan
dan lainnya.
Wilayah
Karawang sudah sejak lama dihuni manusia. Peninggalan Situs Batujaya dan Situs Cibuaya menunjukkan pemukiman pada
awal masa moderen yang mungkin mendahului masa Kerajaan Tarumanagara. Penduduk Karawang semula
beragama Hindu dan wilayah ini berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda. Setelah Kerajaan Sunda
runtuh maka Karawang terbagi dua. Menurut Cerita
Sajarah Banten, Sunan
Gunungjati membagi Karawang menjadi dua bagian; sebelah timur masuk
wilayah Cirebon dan sebelah barat menjadi wilayah Kesultanan Banten. Agama Islam
mulai dipeluk masyarakat setempat, pada masa Kerajaan Sunda, setelah seorang patron
bernama Syekh Hasanudin bin Yusuf Idofi, konon dari Makkah, yang terkenal dengan sebutan "Syekh
Quro", memberikan ajaran; yang kemudian dilanjutkan oleh murid-murid Wali Songo. Makam Syeikh Quro terletak di
Pulobata, Kecamatan Lemahabang, Karawang.
Sebagai
suatu daerah berpemerintahan sendiri tampaknya dimulai semenjak Karawang
diduduki oleh Kesultanan Mataram,
di bawah pimpinan Wiraperbangsa
dari Sumedang Larang
tahun 1632. Kesuksesannya menempatkannya sebagai wedana pertama dengan gelar
Adipati Kertabumi III. Semenjak masa ini, sistem pertanian melalui pengairan irigasi mulai dikembangkan di Karawang dan
perlahan-lahan daerah ini menjadi daerah pusat penghasil beras
utama di Pulau Jawa hingga akhir abad ke-20.
Selanjutnya,
Karawang menjadi kabupaten dengan bupati pertama Raden
Adipati Singaperbangsa bergelar Kertabumi IV yang dilantik 14
September 1633. Tanggal ini dinobatkan menjadi hari jadi Kabupaten Karawang.
Selanjutnya, bupatinya berturut-turut adalah R. Anom Wirasuta 1677-1721, R.
Jayanegara (gelar R.A Panatayuda II) 1721-1731, R. Martanegara (R. Singanagara
dengan gelar R. A Panatayuda III) 1731-1752, R. Mohamad Soleh (gelar R. A
Panatayuda IV) 1752-1786. Pada rentang ini terjadi
peralihan penguasa dari Mataram kepada VOC
(Belanda).
Pada masa
menjelang Kemerdekaan Indonesia, Kabupaten Karawang menyimpan banyak catatan
sejarah. Rengasdengklok
merupakan tempat disembunyikannya Soekarno dan Hatta oleh para pemuda Indonesia untuk
secepatnya merumuskan naskah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 16
Agustus 1945.
Kabupaten
Karawang juga menjadi inspirasi sastrawan Chairil Anwar menulis karya Antara
Karawang-Bekasi karena peristiwa pertempuran di daerah sewaktu pasukan dari
Divisi Siliwangi harus meninggalkan Bekasi menuju Karawang yang masih menjadi
daerah kekuasaan Republik.
Kecamatan Rengasdengklok
adalah daerah pertama milik Republik Indonesia yang gagah berani mengibarkan
bendera Merah Putih sebelum Proklamasi kemerdekaan Indonesia di Gaungkan.
Oleh karena itu selain dikenal dengan sebutan Lumbung
Padi Karawang juga sering disebut sebagai Kota Pangkal Perjuangan.
Di Rengasdengklok didirikan sebuah monumen yang dibangun oleh masyarakat
sekitar, kemudian pada masa pemerintahan Megawati didirikan Tugu Kebulatan Tekad
untuk mengenang sejarah Republik Indonesia.
Topografi
Sebagian
besar wilayah Kabupaten Karawang adalah dataran rendah, dan di sebagian kecil
di wilayah selatan berupa dataran tinggi.
Geologi
Wilayah
Kabupaten Karawang sebagian besar dataran pantai yang luas, terhampar di bagian
pantai Utara dan merupakan endapan batuan sedimen yang dibentuk oleh
bahan–bahan lepas terutama endapan laut dan aluvium vulkanik. Sedangkan di
bagian tengah kawasan perbukitan yang sebagian besar terbentuk oleh batuan
sedimen, sedang di bagian Selatan terdapat Gunung Sanggabuana dengan ketinggian
± 1.291 m diatas permukaan laut.
Iklim
Sesuai
dengan bentuk morfologinya Kabupaten Karawang terdiri
dari dataran rendah yang mempunyai temperatur
udara rata-rata 270C dengan tekanan udara rata-rata 0,01 milibar,
penyinaran matahari 66 persen dan kelembaban
nisbi 80 persen. Curah hujan tahunan berkisar antara 1.100 – 3.200
mm/tahun. Pada bulan Januari sampai April bertiup angin
Muson Laut dan sekitar bulan Juni bertiup angin
Muson Tenggara. Kecepatan angin antara 30 – 35 km/jam, lamanya
tiupan rata-rata 5 – 7 jam.
Hidrografi
Kabupaten
Karawang dilalui oleh aliran sungai yang melandai ke arah utara: Cibe'et
yang mengalir dari selatan karawang menuju sungai citarum yang juga menjadi
batas antara Kabupaten Karawang dan Bekasi,Citarum, yang merupakan pemisah Kabupaten
Karawang dari Kabupaten Bekasi,
dan Cilamaya, yang merupakan batas wilayah
dengan Kabupaten Subang.
Selain sungai, terdapat juga tiga buah saluran irigasi yang besar yaitu Saluran Induk Tarum Utara, Saluran Induk Tarum Tengah dan Saluran Induk Tarum Barat yang dimanfaatkan
untuk pengairan sawah, tambak, dan pembangkit tenaga listrik.
Curah Hujan
Curah hujan
di suatu tempat dipengaruhi oleh keadaan iklim,
keadaan orografhi
dan perputaran/ pertemuan
arus udara. Oleh karena itu, jumlah curah hujan sangat beragam
menurut bulan. Catatan rata-rata curah hujan di Kabupaten Karawang selama tahun
2005 mencapai 2.534 mm dengan rata-rata curah hujan per bulan sebesar 127
mm, lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata curah hujan pada tahun
2004 yang mencapai 1.677 mm dengan rata-rata curah hujan per bulannya
mencapai 104 mm. Pada tahun 2005 rata-rata curah hujan tertinggi terjadi di
Kecamatan Tegalwaru
yaitu mencapai 318 mm per bulan, dan yang terendah terjadi di Kecamatan Telagasari
yaitu hanya 51 mm.
Demografi
Penduduk
umumnya adalah suku Sunda yang menggunakan Bahasa Sunda, tetapi
di Karawang terdapat beberapa bahasa dan budaya diantaranya budaya dan bahasa Betawi di daerah utara Karawang tepatnya sebagian
Kecamatan Batujaya
dan Kecamatan Pakisjaya serta bahasa Jawa Cirebonan
di jalur Utara Kecamatan Tempuran
Kecamatan Cilamaya. Masyarakat pada umumnya memiliki
mata pencaharian yang beragam, tetapi banyak yang bekerja sebagai petani
Administratif
Kabupaten
Karawang terdiri atas 30 kecamatan, yang
dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Karawang Barat.
Potensi
- Di Kabupaten Karawang berdiri beberapa Kawasan Industri, antara lain Karawang International Industry City KIIC, Kawasan Surya Cipta, Kawasan Bukit Indah City atau BIC di jalur Cikampek (Karawang).
- Salah satu industri strategis milik negara juga memiliki fasilitasnya di deretan kawasan industri tersebut, yaitu Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (http://www.peruri.co.id/) yang mencetak uang kertas, uang logam, maupun dokumen-dokumen berharga seperti paspor, pita cukai, materai dan lain sebagainya.
- Di bidang pertanian, Karawang terkenal sebagai lumbung padi Jawa Barat.
Transportasi
Ibukota
kabupaten Karawang berada di jalur pantura. Kabupaten Karawang dilintasi ruas
jalan tol Jakarta-Cikampek(Karawang) serta Cipularang
(Cikampek(Karawang)-Purwakarta-Padalarang). Cikampek
merupakan kecamatan yang berada di bagian timur Kabupaten Karawang. Di Cikampek
terdapat stasiun kereta api
yang merupakan pertemuan dua jalur utama dari Bandung dan dari Cirebon menuju Jakarta.
Olahraga
- Karawang adalah tuan rumah PORPROV Jabar X tahun 2006.
- Klub olahraga yang berbasis di kabupaten Karawang diantaranya adalah Persika dan Pelita Jaya FC (sepak bola), Persika dan Pelita Jaya menggunakan Stadion Singaperbangsa.
Mantap gan...
BalasHapusPERTAMAX...
siap, biosolar..
BalasHapus